Perwakilan Nelayan Sungailiat dan Para Kandidat Calon Ketua Panitia Mempertanyakan Tata Tertib Pemilihan Ketua Panitia Penyaluran Dana Kompensasi KIP oleh Pansel
Sungailiat Bangka,18/10/2023
Setelah sehari sebelumya perwakilan nelayan melakukan Audensi dikantor Camat Sungailiat , bersama Puluhan nelayan Sungailiat yang datang mempertanyakan tentang Tatib yang telah disusun oleh Pansel yang diketuai oleh H.Dollar.
(Selasa,17/10/2023).
Setelah Pertemuan di kantor camat Sungailiat, saat awak media mewawancarai kepada perwakilan nelayan dan para kandidat calon ketua Panitia Penyaluran Dana kompensasi KIP yang diwakili oleh H.Bidin mantan ketua Panitia Kompensasi, Ahad selaku Kaling nelayan 1, Ustad Azis perwakilan tokoh agama ,dan Mastur Abdulah mantan ketua Forum RT Bangka disalah satu Cafe dipusat Kota Sungailiat.
Meminta agar tatib yang dibuat panitia Pansel dirubah karena jelas tidak mewakili hak nelayan secara langsung dan meminta pemilihan Ketua Panitia Penyaluran Dana Kompensasi KIP bisa dilakukan dengan diadakan pemilihan langsung oleh nelayan ,dan menolak Tatib yang dianggap isinya sudah tidak pas baik dari segi kuota suara pemilih yang diatur dilingkungan dan RT , maupun persyaratan kandidat calon ketua yang dipangkas hanya karena menjabat ketua ormas, LSM dan OKP serta menduduki jabatan Kaling aktif yang selama ini tidak pernah dipermasalahkan sebelumya oleh nelayan.
Ahad sebagai salah satu kandidat dan juga kaling nelayan 1 Sungailiat menyampaikan menolak Tatib dengan alasan termotivasi mencalonkan dirinya sebagai ketua panitia KIP dikarenakan tatib itu sentimen dengan lingkungan kita dan kami merasa terzolimi .
“Apa salahnya kalo Kaling mau mencalonkan diri seperti periode sebelumnya saat Alhm.Amir Didoe menjadi ketua panitia biar fair namu cara cara atau aturan Tatib ini yang membuat kami keberatan.
Tujuannya mencari keadilan dan benar benar terbuka dan tidak bersuuzun dengan pihak lain dalam proses pemilihan ini dan jika kalah pun kami legowo dan berbesar hati.”jelas Ahad.
“Dan kami berharap agar tatib itu dirubah dan jika itu tetap dijalankan maka kami akan boikot,dan kami dengan calon calon ketua lain sepakat untuk tatib itu tetap dirubah tegakkan keadilan dan Kaling berhak mencalonkan asalkan dari lingkungan pesisir.”tambah H.Bidin mantan ketua Panitia Penyaluran Dana Kompensasi KIP .
Sementara mantan ketua Forum RT Bangka ,Mastur Abdullah menyampaikan bahwa sejak Agustus 2023 telah mempersiapkan diri sebagai calon ketua dan kita tunggu sekian lama menunggu terbitnya Tatib ini,namun dengan tatib ini kami merasa dirugikan dan cenderung menguntungkan pihak pihak tertentu yang diuntungkan dengan tatib ini.
Harapan saya jika bikin ribut ya sumbernya kita hilangkan yaitu KIP,lebih baik kita hentikan Operasional KIP dari perairan Air kantung dan hal ini akan kami bawa ke DPRD untuk menyetop operasional KIP diwilayah kami perairan laut Air Kantung dan sekitarnya” tutup Mastur.
Ditambahkan juga oleh seorang tokoh agama dari lingkungan Parit Pekir Ustad Aziz menyampaikan hal yang sama dengan Tatib yang dibuat Pansel.
“Kami dari tokoh agama merasa terpanggil untuk ikut mencalonkan diri sebagai ketua panitia namun dengan tatib yang ada bukan nelayan yang memberikan suara kami merasa kekecewaan ,percuma kami maju jika bukan nelayan yang memberikan suaranya.
Kita berharap berkompetisi secara sehat dan terbuka ini kompensasi dari nelayan dan untuk nelayan. kenapa harus takut jika kita bersaing secara fair dan transparan.” Jelas Azis.
“Harapan kami ke Camat Sungailiat kita harus sinergi antara ulama dan umarah kita berdiri netral dan membantu kemasyarakat kita dengan mencegah kecurangan jika ada yang merasa dirugikan atau dicurangi ,mari bersatu untuk bisa dikaji ulang Tatib seperti yang disampaikan kemarin .
Untuk itu kami masih menunggu itikad baik Camat Sungailiat untuk mempertemukan dengan pihak Pansel tentang Tatib yang dianggap bermuatan kepentingan kelompok tertentu sesuai janji beliau pada saat audensi kemaren dikantor camat Sungailiat .” Tutup Azis.
(Tim Prabu Raya.com)