Senin, Desember 16, 2024
BeritaDaerah

Gustari Kritisi Sistem Jual Beli Timah Pemegang SPK Pengangkutan atau SHP

Bangka Belitung, Prabu-Raya.com — Kegiatan penambangan masyarakat dalam IUP PT.Timah menjadi idola penambang rakyat walaupun resiko K3 sangat besar,permasalahan yang sering terjadi adalah kecelakaan kerja dan penggelapan bijih timah oleh penambang itu sendiri dengan alasan tidak ada jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dan BBM di tanggung penambang sendiri serta harga timah yang di kompensasi kan dengan harga yang tidak sesuai dengan pasaran (Minggu, 15 Oktober 2023).

Sehingga besar kemungkinan terjadi penggelapan atau pencurian bijih timah dan sistem cantingan oleh panitia. Kejadian yang beberapa hari ini viral di media tentang kejadian yang di alami CV.JM di laut Matras.

Menurut saudara Gustari selaku Ketua Forum Pemerhati Pertambangan Perkebunan dan Kehutanan Daerah saat di hubungi media melalui via telepon ( minggu 15 Oktober 2023) mengatakan kejadian yang menimpa CV.JM menjadi pelajaran bagi pihak mitra yang lainnya dan harus mendapat perhatian dari pihak PT.Timah itu sendiri dengan melibatkan LSM dan ormas serta media dalam mengawasi dan memantau aktifitas pengangkutan bijih timah oleh mitra PT.Timah yang mendapatkan izin SPK Pengangkutan atau SHP.

Kejadian demi kejadian yang sering kita saksikan namun akhirnya penambanglah yang menjadi korban dan di tumbalkan namun saya menaruh harapan kedepan harga kompensasi yang di bayar pihak mitra harus berdasarkan resiko dan beban yang di tanggung penambang bukan berdasarkan keterpaksaan ” nek yo dak nek sude”tutupnya.

Sampai berita ini diturunkan awak media masih berusaha mengkonfirmasi kepihak- pihak terkait kegiatan SPK pengangkutan diLaut Matras yang dilakukan oleh pihak CV.JM yang melibatkan oknum aparat sebuah institusi dalam pengamanan dan pengawasan hasil produksi diDU 1555 dalam WIUP PT.Timah Tbk.

(Red)

Spread the love