Tanggapan Tim Formatur Penerima Mandat Pembentukan DPW SWI Bangka Belitung ; “Jangan Jadikan aksi Damai Parit Tiga Jebus Propaganda”
Prabu-Raya.com,Bangka Belitung – Mengingat atas Aksi Damai di Lapangan, Jalan Kimjung Parit Tiga, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat Jumat (12/05/202) sempat menjadi perbincangan beberapa DPW wartawan online bangka belitung.(Rabu,17/05/2023)
Dalam pandangan Musda Anshori,S.ST beserta para Tim Penerima Mandat pembentukan DPW SWI Babel Menyampaikan,seharusnya pernyataan yang dilakukan oleh salah satu organisasi wartawan tentang orasinya kepada para Penambang Rakyat dan Perkebunan di Kecamatan Parit tiga dilapangan terbuka,tentang adanya dugaan Pemerasan yang dilakukan oleh Oknum Wartawan terhadap Mereka.
“Negara kita negara hukum, jika memang terbukti adanya oknum wartawan melakukan pemerasan segera laporkan ke pihak kepolisian, tanpa adanya saling menjatuhkan profesi wartawan.”
Menurut pengakuan Musda dan Tim, “kita adalah saudara, saling menghargai dan mengedukasi dan menjadikan insan pers menjadi lebih baik.
Arahan dan pandangan kepada generasi muda terutama kepada para jurnalis muda,Kalau perlu kita sesama organisasi wartawan saling silahturahmi biar kedepan tercipta hasil kondusif bagi rekan rekan media karena tugas kita adalah saling menjaga satu sama lain dan saling menasehati.
Sehingga dapat memberikan hasil karya berupa berita yang baik dan bisa mengedukasi masyarakat luas khususnya dinegeri serumpun Sebalai sesuai dengan undang undang pers.
“Kita sangat sesalkan dengan adanya pernyataan gelar wartawan bodrex dan abal abal, seharusnya kata kata seperti itu,kalau bisa tidak dipublikasikan karena akan menimbulkan pro kontra antara masyarakat kecil dan pada para wartawan,” Katanya.
Kami Tim Formatur Penerima Mandat pembentukan DPW SWI Babel menghormati “tentang urgensi Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) dalam realita media dan kewartawanan saat ini. Peraturan Dewan Pers No. 1 tahun 2010, yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers No. 4 tahun 2017 tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan”.
“Akan tetapi kita yang didaerah harus ada rasa pertimbangan kepada para wartawan, minimal kita ketahui banyak dari mereka baru mulai ikut belajar jadi wartawan ,yang sudah lama jadi wartawan mau ikut test UKW belum tentu juga dikatakan menjamin menjadi pribadi sebagai jurnalis yang mumpuni tanpa dibekali etika sebagai jurnlis,jadi biarkan para wartawan muda mengasah ilmu di alam terbuka dengan pola pemikiran mereka sendiri dan ketikan tangan mereka,insya Allah ketika mereka sudah mahir,rekan wartawan pasti berpikir untuk jangka panjang,”jelasnya.
“Yang paling penting seorang jurnalis mempunyai fungsi kontrol sosial dan mempunyai tugas membuat karya nyata berupa tulisan dari apa yang diberitakan dengan mengedepankan fakta,data yang berimbang ,apalagi saya menilai ini tentunya ada semacam propaganda mengingat yang difokuskan adalah pada kegiatan tambang ilegal dan kegiatan ilegal yang bisa menimbulkan riak dan potensi konflik antara awak media dan masyarakat serta mengkotak kotakan antara organisasi wartawan yang ada,”ucapnya.
“Semoga para senior wartawan memberi motivasi dan bimbingan kepada para rekan media yang mulai terjun ke dunia sebagai wartawan, karena kita paham tugas sebagai wartawan dan jurnalis itu mulia, banyak sisi positif dan tetap ada sisi negatif dikalangan masyarakat, tugas kita saat ini membuat rasa kondusif dimata masyarakat dan juga pemerintahan agar kembali percaya kepada wartawan,”harapnya.